Jumat, 23 Mei 2008

Aspek Reproduksi Ikan Kapiek (Puntius schwanefeldi Bleeker )

Telah dilakukan penelitian mengenai aspek reproduksi ikan kapiek (Puntius schwanefeldi Bleeker) di tigastasiun di sungai Rangau Riau-Sumatra pada bulan Mei sampai September tahun 2000, denganmenggunakan jala tebar dan jaring, sebanyak tiga malam per-bulan selama empat bulan di setiap stasiun. Ikan kapiek pertama kali matang gonad pada berat tubuh 115 g. semakin bertambahpanjang dan berat tubuh maka tingkat kematangan gonad semakin tinggi; nilai indeks kematangan gonad semakin bertambah, maka fekunditas semakin meningkat. Telur-telur yang sudah siap memijah berdiameter 0,27 - 0,40 mm.
Daerah pemijahan ikan yang dijumpai diperairan umum bagian timur Sumatra sangat dipengaruhi oleh aliran sungai besar yang biasanya secara reguler mengalami banjir sekali atau dua kali dalam setahun. Pemijahan adalah salah satu dari proses reproduksi ikan, dan proses lainnya meliputi seksualitas, Tingkat Kematangan Gonaf (TKG), Indeks Kematangan Gonad (IKG) dan fekunditas. Fekunditas merupakan salah satu fase yang memegang peranan penting untuk melangsungkan populasi dengan dinamikanya.
Tabel 1. Tingkat Kematangan Gonad ikan Kapiek (Puntius schwanefeldi Bleeker).
Tingkat
Betina
Jantan
I
II
III
IV
V
Ikan muda
Gonad seperti sepasang benang yang memanjang pada sisi lateral rongga peritoneum bagian depan,
berwarna bening dan permukaan licin.
Masa Perkembangan
Gonad berukuran lebih besar, berwarna putih kekuningan, telur-telur belum bisa dilihat satu persatu dengan mata telanjang.
Dewasa
Gonad mengisi hampir setengah rongga peritoneum, telur-telur mulai terlihat dengan mata telanjang berupa butiran halus, Gonad berwarna kuning kehijauan.
Matang
Gonad mengisi sebagian besar ruang peritoneum, warna menjadi hijau kecoklatan dan lebih gelap. Telur-telur jelas telihat dengan butiran-butiran yang jauh lebih besar dibandingkan pada tingkat III.
Mijah
Gonad masih seperti pada tingkat IV, sebagian Gonad kempes karena sebagian telur telah mengalami oviposisi (mijah).
Gonad berupa sepasang benang tetapi jauh lebih
pendek dibandingkan ovarium ikan betina pada stadium yang sama dan berwarna jernih .
Gonad berwarna putih susu dan terlihat lebih besar dibandingkan pada gonad tingkat I.
Gonad mengisi hampir setengah dari rongga peritoneum, berwarna putih susu dan mengisi sebagian besar peritoneum.
Gonad makin besar dan pejal berwarna putih susu dan mengisi sebagian besar peritoneum.
Gonad bagian anal telah kosong dan lebih lembut.
Nisbah kelamin atau perbandingan jenis kelamin merupakan perbandingan ratio kelamin ikan jantan dan ikan betina. Perubahan yang terjadi didalam gonad secara kuantitatif dapat diketahui dari IKG. Sejalan dengan perkembangan kematangan, berat gonad semakin bertambah. IKG akan mencapai maksimum sesaat sebelum terjadi pemijahan. Fekunditas pada ovari secara morfologi dapat dideteksi pada telur yang telah matang gonad IV.

Tidak ada komentar: